Frustasi Dan Pendewasaan

upload via indonesianfree.com

Hari itu sebelumnya saya tidak pernah membayangkan jika yang namanya keluar dan pergi jauh dari rumah adalah hal yang terbodoh bagi setiap laki - laki, perempuan dan sejenisnya, baik itu di usia belia, maupun yang sudah menginjak dewasa, saat itu saya tidak pernah memikirkan hal yang sejauh itu, yang akhirnya banyak berakibat fatal dan sangat buruk bagi saya sendiri.

Saya pikir andapun pernah merasakan hal yang serupa yang terjadi sama seperti saya, saat emosiku memuncak dan otak-ku pecah berceceran, hati saya sungguh tidak pernah terkontrol, tidak memikirkan beberapa alasan mengapa saya bisa sampai seperti itu, sungguh tidak harusnya terjadi...namun di saat kondisi seperti saya, tegang, kesal, emosi dan panik itu menjadi sebuah beban dan ujian yang sangat berat bagi saya untuk menjalani masa - masa gila itu.

Apakah anda ingin tau apa yang terjadi saat itu ?

beberapa taun yang lalu kedua orang tua saya hampir membuat otakku jenuh, pusing, buyar dan terpecah - pecah hingga tidak lagi mampu mendengar nasehat dari mereka berdua, apa yang membuat saya sampai sampai seperti itu ? Orang tua tidak sama dengan orang tua yang lain, mereka memiliki sifat dan kepribadian yang berbeda - beda, mungkin salah satu sifat keras dari orang tua saya hingga pada akhirnya sayapun kebal dalam mendengarkan beberapa nasehat dari mereka berdua.

Saya adalah seorang pemuda yang suka bergaul dengan orang - orang bebas lepas, namun bukan berarti melanggar aturan dan etika dalam kehidupan yang sewajarnya, kami hanya ingin berkumpul bersama teman - teman, berkumpul membagi pikiran, membagi ide, membentuk ide, membangun kreasi yang jarang di miliki anak - anak lain, saya hanya ingin menghidupkan pikiran saya, bersama teman - teman, mencoba mengubah sesuatu sampai menjadi sebuah ketrampilan yang berguna dan bermanfaat bagi orag lain dan keluarga juga. 

Hobi adalah sebuah kebiasaan yang belum terbentuk di dalam diri, namun bilamana kebiasaan itu sudah disukai diri kita maka hobi adalah sebuah kewajiban dan tanggung jawab untuk di lakukan, yang di sebut hobi disini adalah bukan sesuatu yang negatif, namun saya dan teman - teman memiliki sebuah prinsip yang keras, jika hobi itu adalah sebuah kebiasaan yang bisa bermanfaat bagi diri kami, bisa membangun rasa kebahagiaan dan bisa menjadi sebuah kegiatan yang bisa di jadikan tradisi ...maka saya dan teman - teman tidak akan mudah menghilangkan begitu saja.

Namun pemikiran masing - masing orang tua itu tidak bisa di tebak hanya dengan menggaruk - garuk rambut dan kepala, orang tua itu sebuah pondasi rumah yang sangat kuat sekali, maka jika kita ingin membangun rumah itu dengan kuat maka kitapun harus bisa menyakinkan kedua orang tua kita, sehingga apa yang kita lakukan bisa diterima dengan baik dan terbuka lebar.

Saya mengalami beberapa kesulitan untuk menyakinkan hati kedua orang tua saya, saat saya tengah mendalami sebuah hobi, dan di saat hobi itu sedang berjalan terus - menerus meracuni hingga menuju puncuk mimpi saya, tapi apa yang saya lakukan sepertinya tidak seperti harapan dan mimpi indah saya, mereka merebut setengah kemenangan saya, dan mereka menghancurkan harapan besar saya, hingga pada suatu hari saya gentar, marah dan emosi, kecewa...hingga pada akhirnya saya tidak berpikir panjang lagi bahwa saya harus mengatakan " saya harus angkat kaki dari rumah ini !! "

Ya Tuhan !!!  apakah saya memang harus pergi dari kedua orang tua saya ??

Selang beberapa menit semua sudah berbeda pikiran dan keadaan saya semakin tertekan oleh tekanan kedua orang tua saya, sampai akhirnya saya memilih untuk pergi dan mencari sebuah jawaban yang belum tau arah dan tujuan saya harus kemana, saya harus melakukan apa, dan saya harus apa lagi ???

Bingung...bingung...bingung dan hanya bingung yang ada dalam pikiran saya ???

Berjalan 1 bulan, 6 bulan dan hingga 1 taun saya belajar mengubah dan mengurangi rasa emosi, rasa kesal, rasa marah, dan rasa benci, sayapun tetap membangun semangat diri saya, selalu mencari teman yang lebih mengerti dan memahami tentang apa yang saya lakukan dan saya perbuat.

Saya senang mereka menerima kehadiran dan semua cerita saya, hingga pada akhirnya saya melakukan pembersihan diri dari pemikiran saya untuk terus bersemangat dan mencoba belajar mengubah sedikit demi sedikit tentang kesalahan - kesalahan dan kekurangan diri saya.

Saya mengobati rasa kecewa, rasa kesal, rasa marah dan rasa benci dengan banyak hal, mulai dari melakukan pekerjaan yang menghasilkan sedikit pendapatan untuk keseharian saya, menghibur diri dengan berkumpul bersama anak - anak seni, anak musik dan menghibur diri dengan mencoba melakukan berbagai kegiatan - kegiatan sosial yang dapat menghibur diri saya.

Dan ternyata Tuhan masih memberikan sebuah jalan kepada saya, mengingatkan saya untuk bersyukur kepadaNya, bahwa hidup saya ini tidak akan selamanya lurus begitu saja, namun suatu saat saya percaya akan adanya jalan menuju kebahagiaan dalam diri saya baik keluarga, teman - teman dan semua kerabat, meskipun yang saya rasakan saat ini adalah jalan yang masih sempit.

Penting bagi saya, mungkin juga bagi anda:

Dalam hal ini sayapun menjadi lebih mengerti dan memahami bahwa tidak ada orang tua manapun yang rela di tinggalkan oleh anaknya sendiri, disaat kemarahan... orang tua marah kepada anaknya itu hanya bersifat sementara, semata - mata hanyalah untuk saling mengingatkan kepada sang buah hatinya agar kita selalu menjaga kondisi, menjaga hubungan antar teman, orang lebih dewasa, menjaga sikap, berbicara dan memilih langkah - langkah yang benar.

Saya menyadari bahwa hidup itu adalah sebuah karunia Tuhan, sesusah atau sesulit apapapun sebagai manusia harus tetap bertahan untuk hidup, bertahan untuk mensyukuri, berdoa meminta dan tetap semangat untuk selalu berusaha membangun diri kita demi kelanjutan dan masa depan yang akan datang.

bagikepo | bagikepo.com | bagikepo | bagikepo.com | bagikepo |  bagikepo.com
Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak